Sesuaikan Dengan Perkembangan Zaman, Kemendikbud Lakukan Model Kompetensi Guru

Selamat siang rekan pengajar seluruh, Demi meningkatkan mutu pendidikan, kunci pentingnya merupakan dengan peningkatan kompetensi pengajar & ketua sekolah. Oleh sebab itu, perlu pembaruan contoh kompetensi pengajar, buat menjawab tantangan terhadap kualitas pendidikan yg terus berkembang di tingkat regional juga global. Pembaruan kompetensi ini adalah pengembangan lebih lanjut dari empat kompetensi yg sudah ada yang disusun secara berjenjang dan bertahap supaya lebih mudah dipahami sang pengajar.

Sesuaikan Dengan Perkembangan Zaman, Kemendikbud Lakukan Model Kompetensi Guru

Selamat siang rekan pengajar semua, Demi menaikkan mutu pendidikan, kunci pentingnya adalah menggunakan peningkatan kompetensi guru & kepala sekolah. Oleh sebab itu, perlu pembaruan contoh kompetensi pengajar. Untuk menjawab tantangan terhadap kualitas pendidikan yang terus berkembang di taraf regional juga dunia. Pembaruan kompetensi ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari empat kompetensi yg telah ada yang disusun secara berjenjang dan bertahap agar lebih mudah dipahami oleh guru.

Demikian pernyataan tersebut disampaikan sang Plt. Direktur Pendidikan Profesi & Pembinaan Pengajar & Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Santi Ambarukmi, saat acara lokakarya, di Hotel Millenium, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dalam Kamis (20/2/2020).

Dalam peningkatan mutu pendidikan, ujar Santi, perkembangan teknologi serta banyak sekali pendekatan modern juga perlu diperhatikan supaya bisa menciptakan aturan yg sinkron dengan kebutuhan.

?Oleh karenanya, melalui Lokakarya Refleksi Kritis Kerangka Kompetensi Pengajar, Kepala Sekolah dan Pengawas ini, Kemendikbud berupaya memformulasikan anggaran dalam peningkatan mutu pendidikan supaya selaras dengan perkembangan zaman,? Ujarnya dilansir berdasarkan gtk.Kemdikbud.Go.Id, Senin, 24 Februari 2020.

Pada kesempaan yang sama dikatakan Usman yang salah satu narasumber lokakarya dari SMP Negeri 3 Bissapu Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengemukakan bahwa kemampuan beradaptasi harus jadi indikator utama dalam menyikapi perubahan zaman. Berbagai proses manajemen sumber daya manusia seperti rekrutmen, seleksi, pelatihan, dan pengembangan karier harus sesuai dengan kebutuhan.

?Pengajar harus ditanya apa yang mereka butuhkan, misalnya pada keikutsertaan training, jangan guru BK malah ikut bimtek kurikulum,? Ucap Usman.

Pembaruan contoh kompetensi bagi guru, ketua sekolah dan pengawas pula wajib berorientasi dalam layanan pendidikan. Yg mana peserta didik nir hanya sebagai objek pembelajaran melainkan subjek yang diperhatikan kebutuhannya. Bahkan lebih dari itu, peserta didik yg sebagai penentu arah metode pembelajaran yang diambil sekolah.

?Orientasinya bersumber pada kebutuhan murid, apakah sekarang programnya telah sesuai menggunakan kebutuhan murid buat bekal baginya?? Ujar Irma Nurul guru dari SMP Lazuardi Al-Falah, Depok, .

Kemudian ujar Irma Nurul, guru, kepala sekolah & pengawas idealnya tidak hanya fokus dalam upaya buat mencapai standarisasi tertentu, akan tetapi harusnya lebih tahu ciri siswa dan bisa menjalankan metode yg sempurna guna mengantarkan mereka mencapai tujuan pembelajaran. ?Misalnya bila guru punya siswa yang konsentrasinya rendah maka semua metode & acara pada kelas tadi harus diarahkan buat mendukung peningkatan potensi peserta didiknya,? Tambahnya.

Dalam kesempatan itu juga  Chairul Umah Guru SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo Jawa Timur, Enik mengatakan, agar perubahan terjadi lebih cepat, kolaborasi pemerintah pusat dan daerah perlu dioptimalkan.

?Penerjemahan kebijakan pusat di tingkat wilayah nir selalu bisa dipahami menggunakan baik meskipun sosialisasi telah poly dilakukan. Hal ini terutama dirasakan oleh sekolah partikelir. Yang perlu dikedepankan merupakan adalah semangat membangun sekolah yang (berkualitas) baik secara merata,? Jelasnya.

Apa istilah guru tentang Merdeka Belajar?

Merujuk pada Kebijakan Merdeka Belajar, ketua sekolah dan guru penggerak yg menjadi motor perubahan semestinya lebih aktif membangun terobosan yg menggugah ekosistem pendidikannya.

?Kunci keberhasilan ada pada ketua sekolah & guru. Perlu rumusan kebijakan berdasarkan bawah. Forum ini tepat buat memberikan ilham kepada ketua sekolah dan pengajar pada berinovasi,? Ujar Enik.

Kemudian, terbitnya Kebijakan Merdeka Belajar menjadi momentum buat menelaah kembali relevansi antara kebutuhan kompetensi waktu ini dengan aturan yang terdapat. Melalui lokakarya ini Santi berharap pengajar, kepala sekolah dan pengawas saling bertukar pengalaman & mengembangkan ilham pada menjawab tantangan bagi pendidik & energi kependidikan pada masa mendatang.

Apresiasiasi atas lokakarya yang diselenggarakan sang Kemendikbud disampaikan oleh Guru berdasarkan SDN 34 Borang, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Wanti Sila Sakti . Ia mengungkapkan, kesempatan ini adalah ajang buat mengembangkan ide dan motivasi dari pengalaman pada lapangan. ?Ini gebrakan luar biasa berdasarkan Kemendikbud,? Imbuh Wanti.

Sementara Irma Nurul, mengajak agar para peserta dapat memanfaatkan kegiatan ini buat merumuskan kriteria kepala sekolah dan pengajar yang berkualitas dalam mempercepat akselerasi pendidikan. ?Kepala sekolah & guru wajib bisa bertransformasi dengan cepat. Apabila mereka nir siap, bagaimana kita mempersiapkan murid-anak didik kita pada masa yg akan datang,? Kata Irma.

Dikatakan Irma, Merdeka Belajar adalah waktu guru berkomitmen untuk mencetak generasi penerus yang kompeten dengan metode belajar yg inovatif. ?Bukan sebatas tuntas (belajar) tapi juga sanggup membuat peserta didiknya paham terhadap konsep pembelajaran. Pengajar yg mandiri sangat diharapkan dalam menemukan cara (belajar) yang efektif pada tengah aneka macam keterbatasan,? Terangnya.

Sementara itu bahwa Merdeka Belajar dari versi Pengawas Sekolah Provinsi Sulawesi Selatan, Madalle adalah waktu pengawas dirindukan oleh ketua sekolah & guru.

?Maksudnya pengawas mampu membimbing guru dan kepsek dengan cara pikir yg induktif yaitu kreatif & inovatif buat mencari metode baru (solusi). Di ujung pertemuan ada refleksi sebagai akibatnya ketika ada kasus sanggup segera terpecahkan,? Tandasnya.

-------------------------------------

Sumber:

gtk.Kemdikbud.Go.Id

Senin, 24 Februari 2020

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel