Di Sumut Guru Honorer Sudah Digaji 90 Ribu Per Jam, Pemprov: Guru Itu Harus Sejahtera
Pencapaian yang sangat luar biasa untuk Pemerintah Provinsi Sumatra Utara (Sumut) di tahun 2019 dalam mendukung program pendidikan, baik berdasarkan sisi pembangunan wahana, elearning, peningkatan kompetensi pengajar, implementasi kurikulum hingga menggunakan menciptakan gebrakan menaikkan honor guru honorer. Gerakan dimaksud yaitu, Pemprov Sumut telah menggaji Guru Honorer 90 Ribu per Jam berdasarkan awalnya 40 ribu.
Pencapaian yang sangat luar biasa buat Pemerintah Provinsi Sumatra Utara (Sumut) di tahun 2019 dalam mendukung acara pendidikan, baik berdasarkan sisi pembangunan wahana, elearning, peningkatan kompetensi pengajar, implementasi kurikulum hingga menggunakan menciptakan gebrakan menaikkan gaji pengajar honorer. Gebrakan dimaksud yaitu, Pemprov Sumut sudah menggaji Guru Honorer 90 Ribu per Jam menurut awalnya 40 ribu.
Yang menerima honor 90 ribu per jam adalah untuk pengajar Sekolah Menengah Atas, pengajar Sekolah Menengah Kejuruan, & guru Sekolah Luar Biasa Negeri.
Pemprov Sumut jua melakukan peningkatan kompetensi pengajar honorer.
?Sudah sepatutnya pengajar itu sejahtera menggunakan honor layak, pengajar merupakan pendidik anak-anak kita yg juga nantinya menjadi penerus kita, jadi kita naikkan gaji guru tidak permanen menjadi Rp90.000/jam pelajaran,? Kata Sekretaris Daerah Provinsi Sumut R Sabrina melalui keterangan resminya, Minggu (29/12).
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Sumut Arsyad Lubis menyampaikan dalam 2019, Pemprov Sumut jua telah menciptakan banyak sekali sarana dan penunjang sekolah pada semua Sumut. Seperti pembangunan dua sekolah baru yakni SMAN 1 Beringin Deliserdang, dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Ulu Pungkut, Mandailing Natal.
Pemprov Sumut juga sudah menambah sarana penunjang belajar seperti menciptakan 169 ruang kelas baru, melakukan rehab 64 ruang kelas pada 16 kabupaten/kota, pengadaan mobiler sekolah di 83 Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan pada 16 kabupaten/kota, alat-alat praktik personal komputer buat 62 SMA/SMK di 14 kabupaten kota, indera praktik pertanian buat 10 Sekolah Menengah Kejuruan pada 7 kabupaten/kota.
Pemprov Sumut jua telah melaksanakan banyak sekali peningkatan kapasitas yang diperuntukkan kepada pengajar maupun pengelola sekolah. Di antaranya melaksanakan workshop Musyawarah Pengajar Mata Pelajaran jenjang SMA/SMK bagi 150 orang pengajar dan peningkatan kompetensi 60 orang pengajar SLB serta Bimtek Penyusunan Perencanaan Sekolah SMA, SMK, SLB bagi 688 orang Kepala Sekolah.
Selain itu juga dilakukan Bimtek penyelenggaraan UNBK Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan bagi 950 orang petugas manajemen & pelaksana teknis, workshop implementasi kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 99 orang , workshop pendidikan karakter bagi anak didik jenjang Sekolah Menengah Kejuruan sebanyak 99 orang, workshop manajerial dan re-engineering Sekolah Menengah Kejuruan bagi 99 orang.
Ada pula beberapa upaya lain pada antaranya, peningkatan pelayanan pendidikan berkualitas misalnya e- DUPAK, e-Supervisi, e-learninng, & e-Tes. Juga sudah dilakukan revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dengan acara keahlian pengelolaan kopi, dan pelaksanaan gerakan sekolah cerdas bermartabat yg berupa gerakan sekolah mandiri, higienis, melayani, tertib & bersatu, serta aplikasi gerakan sekolah berintegritas berafiliasi dengan KPK RI.
Pemerintah Provinsi Sumut menyelenggarakan banyak sekali kompetisi. Di antaranya menyelenggarakan olympiade sains, seni dan olahraga siswa nasional berprestasi.
Tidak hanya, anak didik, kompetisi pula dilakukan buat para pendidik & pengelola sekolah. Di antaranya pemilihan pengajar SMA & SMK berprestasi, pemilihan ketua sekolah, pengawas sekolah, energi perpustakaan, energi administrasi dan tenaga laboratorium berprestasi jenjang SMA / Sekolah Menengah Kejuruan.
Pemprov Sumut juga sudah melakukan aplikasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. Untuk melancarkan aplikasi tadi, telah dilakukan sosialisasi dan Bimbingan Teknis PPDB online kepada 738 orang operator Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan Negeri.
Kemudian, kata Arsyad, di 2020, Pemprov Sumut akan melakukan pemerataan akses dan kualitas pendidikan pada seluruh kabupaten/kota pada Sumut. Dengan cara mendistribusikan pengajar mata pelajaran khusus pada wilayah terpencil yg dikenal dengan guru terbang.
?Untuk pendidikan itulah yg sedang & sudah kita lakukan, semoga menggunakan upaya-upaya tersebut, kualitas pendidikan Sumatera Utara bisa lebih semakin tinggi lagi,? Tutupnya.
Sumber : sumatra.bisnis.com